h

Minggu, 17 Juli 2011

Professor Sir Teuku Banta Ahmad: 1-12

1. Manusia Dan Hakikatnya

Meskipun tinggal di pedalaman Banta tidak kesulitan memperoleh segala informasi. Ini karena teknologi semakin menggila.
Pada sebuah media lokal dimuat berita tentang seorang anak yang berubah wajahnya berbentuk muka anjing dan badan hingga kakinya berbentuk ular. Dia berubah berbentuk seperti ini karena menyepak ibunya yang sedang shalat. Kejadian ini terjadi di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Biasanya setiap perkara agama ditanyakan langsung oleh masyarakat Meudang Ara dan sekitarnya pada Banta. Bahkan masyarakat seluruh Aceh datang pada beliau untuk mencari petuah agama.
Banta sadar betul bahwa kediamannya akan penuh sesak karena berita ini. Banta mencari cara agar sempat menikmati kopi dan rokok sebelum masyarakat datang berbondong-bondong padaaya.
Tiba di warung kopi langganannya para laki-laki telah ramai dan mereka semua sedang seru-serunya memperdebatkan berita aneh di media tadi.
Budaya ngopi di Aceh memang sedikit lebih seru. Pengunjung warung mampu mempertahankan gelas mereka agar tetap berisi kopi kental sampai delapan jam.Di sela-sela ngopi mereka sibuk membicarakan judul koran sampai ke akar-akarnaya. Mereka memperdebatkan perkara yang seharusnya tidak perlu diributkan kalau saja mereka membaca isinya, bukan judulnya saja.
Menyadari kehadiran Banta semua hadirin di warkop serentak diam. Dari raut wajah mereka terlihat menanti sebuah jawaban yang tegas. Mereka telah lelah meributkan berita koran berjudul 'Tendang Ibu Sedang Shalat Jadi Ular berkepala anjing'. Kata Bang Suh pemilik warung mereka telah meributkannya selama tiga jam. Seperti biasa, hanya membaca judulnya saja.
"Jadi bagaimana menurut Ampon Banta mengenai berita di koran itu". Tanya Geuchik Seuman kebut.
Banta menghirup kopi panasnya yang kental. Dengan penuh wibawa dia membakar rokok kreteknya. Menarik asap dalal dalam-lalu berseru.
"Beberapa bulan setelah Tsunami di Banda Aceh, beredar berita seorang anak melihat jamaah shalat subuh di sebuah masjid di isi oleh babi-babi dan manusia. Dalam buku berjudul 'The Road to Allah', Jalaluddin Rakhmat mengisahkan seorang sufi yang setiap saat berdoa pada Allah agar tabir tersingkap di matanya. Setelah permohonanya dikabulkan, sang sufi keluar rumah dan melihat banyak kera, babi dan keledai berlalulalang di jalan". Mungkin, kata Banta "Di pasar dia menemukan transaksi antara domba lembu dan kerbau".
Para pelanggan warung kopi Bang Suh kerkesima. Banta melanjukan setelah menghirup tegukan kopi keduanya.
"Segala makhluk yang Diciptakan Allah tidak bisa tidak, bentuknya mengikuti sifatnya". Banta menghisap dalam-dalam rokoknya yang telah tinggal setengah.
"Manusia yang memiliki tabiat seperti hewan tertentu otomatis fisiknya berubah sebagaimana bentuk hewan itu. Dimata manusia lainnya dia tetap saja terlihat berbentuk manusia karena mata kita ditutup hijab. Hanya orang-orang tertentu saja yang diizinkan Allah memperoleh ni'mat melihat hakikat wujud asli segala sesuatu.
"Konon beredar berita seorang ulama besar di Aceh Barat tidak segan-segan buang hajat di depan orang" Kisah Banta.
"Mungkin dia sudah pikun". Timpa seorang di antara kerumunan penikmat kopi. Iramanya menunjukkan agar segera Banta merespon jawabannaya.
"Tidak, saya kira karena dalam pandangannya yang terlihat bukan manusia. Bisa berbentuk salah satu hewan tertentu sesuai perbuatannya". Jawab Banta.
"Ya, bukankah tidak apa-apa buang hajat di depan binatang". Bangsuh berharap kalimat yang keluar dari mulutnya tidak dibantah langsung.
"Di neraka tidak ada manusia. Haram bagi manusia masuk neraka". Kata Banta.
"Alhamdulillah" Jawab seorang pemuda yang sehari-hari suka memasang undian judi beli nomor.
"Setelah wujud rupa-rupa hewan terbersihkan dan kembali bewujud manusia, barulah dia dipindahkan ke surga". Sambung Banta"
Si tukang beli nomor berubah lesu.
"Wujud manusia adalah sebaik-baik bentuk. Allah yang Maha Suci tidak bisan didekati oleh hal-hal yang tidak suci. Muhammad adalah orang satu-satunya yang dekat dengan Allah. Untuk itu cara agar dekat dengan Allah adalah "menjadi Muhammad".
"Lihatlah bentuk seorang manusia ketika sedang sujud dari arah samping, persis berbentuk tulisan 'Muhammad dengan bahasa Arab. Huruf 'mim' adalah kepala, lalu lekuk dari leher hingga dengkul adalah 'ha', kemudian dengkul 'mim' lagi dan tapak kaki berbentuk 'dal'. Dikatakan bahwa dalam kondisi bersuju adalah saat manusia paling dakat dengan Allah". Banta terlihat serius.
"Orang yang suka berselingkuh mungkin akan berwujud ayam. Dan yang serakah dan suka barang haram bisa jadi bentuk aslinya babi. Demikian seterusnya". Banta.
"Subhanallah". Terdengar suara lirih dari pojok warung.
"Maaf Ampon Banta, saya benar benar tidak mau masuk neraka. Apapun akan saya lakukan untuk itu. Tapi jangan memaksa saya berhenti pasang nomor". Si tukang beli nomor menunjukkan wajah serius campur mengiba.
"Bagus. Sangat mudah". Banta menjawab. Kuncinya jangan pernah berada pada kedua titik ekstrim emosi manusia. Biasanya manusia bila mendapat kesenangan akan menjadi sombong. Kalau sedang susah nanti dia putus asa. Sejatinya sombong dan putus asa itu sangat berdekatan.
Lihatlah iblis, setelah dibri derajat sanat tinggi dia jadi sombong. Karena kesombongannya dia divonis durhaka. Padahal Allah Maha Pengampun, namun pakena dia putus asa setelah melakukan dosa maka dikutuklah ia.
"Sebab itu, buang jauh sifat sombong dengan tawadhu', yaitu sikap rendah diri. Dan, sebesar apapun dosamu jangan pernah berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah. Seberat apapun penderitaan bagimu bersabarlah, jangan berputus asa sebab bila penderitaan yang dialami semakin berat maka itu pertanda kemudahan telah semakin dekat".
-----------------------------------
Setiba di pekarangan meunasah Meudang Ara, Banta dicegat kamaruz. Dia telah mengetahui pembicaraan-pembicaraan Banta dengan warga beberapa saat yang lalu. Kamaruz mempersilahkan Banta berwudhu' lalu setelah Banta selesai shalat sunnat Kamaruz bertanya.
"Sir Prof, bagaimana yang dimaksud manusia sebagai khalifatullah?"
Banta tersenyum. Menyangka ada sesuatu yang lebih dahsyat hendat dia utarakan. Tapi pertanyaan ini juga sangat penting. Maka Banta menjawab.
"Allah mengutus manusia ke muka bumi untuk menjadi 'wakil'Nya. Artinya kita diperintahkan berkreatifitas di muka bumi. Ketahuilah inti dari ibadah adalah untuk kesempurnaan mu'amalah. Mengenai ibadah, jangankan kita manusia, ulat saja bisa, meski dengan cara berbeda.
"Kata 'Khalif' bermakna 'pengganti' atau 'wakil'. Quraish Shihab menerangkan perumpamaan, sebab seseorang mengutus orang lain untuk mewakili dirinya karene beberapa sebab.
Petama karena yang bersangkutan tidak mampu atau berhalangan. Kedua karen yang bersangkutan sangat percaya dan yakin dengan kemampuan yang diutusnya. Pengutusan manusia sebagai kalifatullah tentunya karena alasan kedua ini". Demikian Banta menjelaskan untuk Kamaruz.
Namun Zuli yang telah berada di sisi Kamaruz ternyata telah mengikuti perkataan Banta. Dia bertanya pula.
"Apakah manusia sebagai khalifatullah punya suatu kelebihan yang luarbiasa?".
Dan Bantapun menjawab:
Orang suci bukanlah orang yang kebal dari hantaman parang. Setan dan Iblis lebih mudah pergi ke ujung bumi yang lain sementara dia sedang berada di ujung bumi yang lainnya. Batu-bata yang baik dan bisa dimanfaatkan untuk membangun sebush gedung adalah yang telah dibakar di atas sebuah tungku yang sesak dengan kayu kering.
Kedua pemuda itu terlihat kurang mengerti. Banta tidak peduli dengan terun berbicara:
Ada yang menuntutmu untuk rajin shalat. Katanya agar ilmu kebal, tahan bacok tidak lekang dari tubuhmu. Kukatakan itu semua adalah setan. Agar engkau shalat karena takut ilmu-ilmu sesat itu hilang, bukan karena Allah. Jadinya di mata Allah kau tidak pernah shalat.
Ada ulama mengatakan keimanan Abu Bakar setengah dari keimanan semua manusia di muka bumi. Tapi beliau harus sembunyi dari kejaran musuh bersama Nabi mulia di sebuah gua dan bersusah payah dengannya. Kok, malah ada yang berani mengatakan dia punya ilmu menghilang dan mengait-ngaitkan praktek amalannya itu dengan ibadah-ibadah Islam. Padahal baca Al-Fatihah saja belum beres.
Umar Ra. menegur keras pemuda yang berlama-lama ber'tikaf di masjid dan menyuruhnya untuk bekerja. Orang yang sibuk berzikir tan pa bermu'amalah dan tidak berdakwah sama saja seperti sebongkah batu di gunung. Shalawat pada Nabi saja sanggup dilakukan terus-menerus oleh seekor ulat. Jadi untuk apa Allah SWT menciptakan manusia? Dia pasti punya rencana yang lebih besar.
"Bukankah sufi kerjanya berzikir terus menerus?" Tanya Zuli.
Dan Bantapun menjawab:
Sampai mati Mansur Al-Hallaj terus menjalankan syariat Islam dan beribadah.
Tidak ada ma'rifat tanpa syariat. Tidak ditemukan hakikat tanpa ma'rifat.
Zuli tidak mengerti. Banta tidak peduli. Dan terus berkata:
Jangan sekali-kali mengaku sufi bila sekali saja engkau meninggalkan syari'at. Belarlah hal ini melalui shalat. Shalat lebih mengutamakan posisi daripada bacaan. Ibaratkan posisi itu sebagai syariat dan bacaannya adalah tasawuf. Sekhusyuk apapun bacaan takkan berguna bila posisi tubuh belum tepat.
Menjadi 'abdullah adalah tugas air, mineral dan batu. Manusia sebagai 'khalif'-Nya. Tapi jangan sekali-kali mengaku sebagai khalifatullah k
ecuali kamu dalam posisi 'abdullah.
Hendak Menjadi Manusia

Suatu pagi di Meunasah Meudang Ara setelah semua jamaah shalat subuh telah beranjak, tinggallah Banta sendiri yang sedang ber'itikaf di masjid. Lalu Banta mengambil seperangkat benda elektronik dan memulai dialognya dengan salah seorang rekannya di tempat yang jauh.
Banta: Kesunyianku dan kebahagiaanku jaraknya hanya seper-sekian detik saja. Hari ini aku duduk sepi di sebuah lereng bukit. Dihadapanku terhampar padang ilalang yang luas. Esok harinya aku telah berada ditengah-tengah para mahasiswa di Harvard. Saat itu aku menjadi manusia. Tapi...
Teman Banta: Lebih bebahagiakah dunia dibanding akhirat?
Banta: Berhargakah hidup yang seperti mati. Oh, lebih baik menjadi lembu. Tidak dihisab. Mati lalu menghilang.
Teman Banta: Menurutmu apa tujuan hidup?
Banta: Mengenal.
Teman Banta: Maksudnya?
Banta: Kalau berbicar ibadah, maka lembu hingga batu tak pernah berhenti berzikir. Berbicar kepatuhan maka aku tak menemukan perbedaan antara kuda dengan malaikat. Hanya saja tugasnya berbeda.
Teman Banta: Menjadi manusia adalah menjadi pembangkang?
Banta: Itu Iblis. Pernahkah engkau membayangkan kalau malaikat diberikan nafsu?
Teman Banta: Itu mustahil.
Banta: Kalau saja Tuhan mengizinkan.
Teman Banta: ???
Banta: Beban itu ditolak oleh gunung sekalipun.
Teman Banta: Apa itu?
Banta: Sartra mengatakan itu adalah kutukan.
Teman Banta: Jadi maksudmu bukan Al-Qur'an?
Banta: Itulah kebebasan.

Selesai berdialog dengan temannya itu Banta bersenandung:

Bagaimanakah manusia itu
Semakin engkau menggunakan akalmu untuk berfikir semakin paham engkau akan hakikatmu

Berbucara pengabdian apa bedanya engkau dengan malaikat

Kalau ingin menjadi pembangkang baiklah engkau menjadi iblis

Tapi tahukah kamu kenapa manusia jauh meninggalkan Jibril

Itu karena dia makhluk berakal

Manusia adalah makhluk yang paling dekat dengan pengetahuan akan Tuhan

Alam semesta adalah sebuah kitab yang menuliskan secara amat jelas dan terperinci tentang Allah

Batu dan kayu hanyalah bagian dari tinta itu

Malaikat hanya bagai orang buta yang melihat lembaran

Iblis bagaikan orang yang membelakangi kitab

Rupanya matahari telah memulai kembali pekerjaannya menyinari lereng-lereng dan bukit yang lebat oleh pohon-pohon. Pada segala arah mata mengarah yang ada adalah hijau. Gunung ditatap megah, anggun mempesona. Seluruh bagiannya berselimut Daun-daun pohon-pohon besar. Hanya hamparan sawit yang masih tetap mengganggu pandangan mata.
Banta belum beranjak dari meunasah. Dia memang baru keluar dari meunasah itu setelah menyalesaikan 12 rakaat shalat dhuha. Katanya Allah menjanjikan istana megah bewarna hijau di surga bagi siapa yang shalat dhuha 12 rakaat.
Setelah menyelesaikan beberapa rakaat shalat dhuhanya pikiran Banta mengembara mengumpulkan ingatan-ingatannya pada bait-bait syair Iqbal yang terhimpun dalam 'Asrar I Khudi'. Banta menengadah ke atas sedang matanya tertutup. Tiba-tiba dia menunduk, membuka matanya dan bersenandung:

Bekerjalah jangan jadi pengemis
Dengan itu kau tetap jantan dan takterhina

Sufi sibuk memikirkan kematian hingga ummat tersiksa dalam hudup
Filsuf menjebakmu dalam pikiran hingga kau membuang waktu percuma, mensia-siakan sisa hidupmu dan tidak melakukan apapun

Asah jiwamu dengan segelintir rintangan hidup
Yang hidup enak-enak saja jiwanya tumpul

Lihatlah nenek moyangmu taat akan Allah, giat dalam bekerja
Yang tidak punya cita-cita dan prinsip akan menjidi hamba bagi orang lain

Dia yang hidup akal dan cita-citanya akan membuktikan tenaganya dengan usaha yang besar-basaran
Alangkah nikmat dan asyik dalam usaha membanting tulang

Manusia lebih agang dari bumi dan segala isinya
Ilmu yang tajam dan hati yang jernih pasti menemukan kebenaran

Musuh membuatmu kuat, waspada dan terasah uacapkan terimakasih padanya

Yang tidak mengasah akal dan menghidupkan jiwa tidakberbeda denngan huwan

Lebih baiklah rahasia seorang pecinta diceritakan oleh bibir orang lain, bila tidak nasibmu berakhir seperti Hallaj

Tuhan memberi kita kaki bernama akal untuk melangkah membuka hijab melihat-Nya

Kalau untuk menjadi sufi untuk apa diberi akal
Kalau kau setitik air maka janganlah tenggelam ke dalam tanah, berjuanglah menuju samudra

Ingatlah hai manusia Islam itu tinggi tiada yang melampaui
Dia pernah mengajarimu mengenal bumu tempatmu berpijak
Dia yang tak ada yang lebih tinggi darinya pernah mengajarimu mengenal langit tempatmu berteduh

Hidupmu kan cemburu pada mati bila matimu kau peruntukkan bagi-Nya semata

Tuhanku adalah rembulanku
Terangi rumah gulitaku
Jenguk gundahku untuk sejenak waktu 

























2. Aceh

"Saya ingin berbicara tentang penghuni pulau Sumatra khususnya Provinsi Aceh. Untuk mengawali pengkajian siapa dan dari mana orang Aceh itu terlebih dahulu ingin mengenang apa yang masih saya ingat dari bab awal buku 'Aceh Sepanjang Abad'. Dalam buku itu dikatakan Mohammad Said melayu tua datang terlebih dahulu ke pulau Sumatra dan bermukim. Mereka menetap di daerah daerah pinggiran sungai.
“Karena bayak sungai-sungai di Aceh maka banyak pula mukim-mukim di sana. Kemukiman-kemukiman itu semakin berkembang seiring pertumbuhan populasi. Bahkan, tidak mustahil ada beberapa mukim yang menyatu dengan mukim lain. Ketika penyatuan ini tejadi, maka berselisihlah para petingginya untuk menentukan siapa yang layak menjadi penguasa mukim yang besar itu.
"Kemunculan melayu muda secara bertahap mengusir melayu tua. Hingga kini terlihat melayu tua menetap di pedalaman hingga pesisir selatan Sumatra. Lihatlah Melayu Deli di Sumatera Utara yang memetap di pesisir dan Batak dari pedalaman hingga pesisir selatan bahkan pulau Nias. Di kawasan selatan sumatra tampaknya orang Minang lebih dahulu menetap daripada melayu Palembang. Demikanlah sumatra. Bagian utara dihuni melayu muda, pedalaman dan pantai selatan bermukim melayu tua.
"Karena kawasan pantai utara Aceh sangat strategis bagi pelayaran internasional, produktifitas pertanian juga sangat luar biasa. Sebab, hasil pertanian bernilai tinggi karena laris terjual ke mancanegara. Karena banyak berinteraksi dengan berbagai suku dan golongan melayu (muda) masyarakat Aceh menjadi inklusif.
"Kekuasaan selalu hal yang problematis di sini. Alasannya sudah jelas: Pajak dari darat dan laut. Dari kawasan Timur-tengah banyak kalangan sufi yang memilih menetap di Aceh karena beberapa alasan terutama karena mereka adalah kelompok yang tersisihkan dari pertarungan politik dan mazhab. Saya menduga berdirinya kerajaan Islam Peureulak tidak lepas dari pengaruh kelompok sufi ini. Disamping itu ada pula sumber masyarakat yang menyebutkan Islam di Peureulak dibawa oleh Salman Al-Farisi langsung atas perintah Rasulullah Saw.
"Kawasan mulai dari sungai Krung Jambo Aye hingga Birem atau Langsa (Samudra) dulunya banyak dihuni oleh Muslim bermazhab Syiah. Dikisahkan pula kerajaan Islam Peureulak juga bermazhab syiah. Karena itu masuk akal bila saya memprediksikan bahwa ramailah orang Persia melakukan asimilasi dengan orang melayu di Samudra. Namun setelah kerajaan Pasai menguasai Samudra mazhab syiah dihapuskan.
"Berbicara mengenai sejarah perkembangan mazhab syiah, meski bukan hak saya berbicara tentang itu, saya memberanikan diri mengatakan bahwa kelahiran syi'ah, hampir sama dengan sejarah berkembangnya Kristen, adalah atas konspirasi Yahudi. Adalah perkara yang sangat memalukan bila penganut agama mulia rela berpecah belah bahkan saling menumpahkan darah hanya karena hasrat menjadi penguasa. Kenapa mengedepankan ambisi kekuasaan daripada hubungan persaudaraan seiman.
"Sementara itu di kawasan lain antara Batee Iliek hingga Krueng Jambo Aye (Pase atau Pasai) masyarakatnya telah mengalami asimilasi dengan pendatang dari jazirah Arab, India Cina dan Eropa. Meskipun demikian, saya kira Persia telah terlebih dahulu melakukan asimilasi dengan masyarakat melayu setempat. Bahkan muncul dugaan asal kata 'pase' ('e' dibunyikan seperti 'mega', dari pengucapan 'farsi'. Padahal 'pase' itu diambil dari nama sungai di kawasan itu.
"Karena begitu majunya Pase maka masyarakat dari seluruh penjuru bumi ikut bermukim di sana. Seperti Jakarta saat ini yang dihuni berbagai suku dari seluruh nusantara.
"Bila sekarang anda menanyakan mana orang melayu di Pase sekarang, maka jawabannya persis seperti jawaban di mana orang Betawi di Jakarta sekarang.
"Di Aceh sekarang melayu muda yang masih otentik hanya dapat ditemukan di Tamiang. Meskipun dalam beberapa dekade ini telah banyak mengalami percampuran dengan transmigran suku Jawa. Pidie kuat dugaan saya adalah berasal dari bangsa benggali dari anak benua. Saya menyimpulkan ini berdasarkan postur tubuh, karakteristik dan makanan khas mereka. Gayo, Alas dan Singkel adalah melayu tua yang telah terlebih dahulu menjajaki pulau sumatra seperti yang telah saya uraikan sebelumnya. Di Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya melayu tua telah menjadi minoritas karena migrasi besar-besaran orang Minang pada masa kerajaan Aceh Darussalam. Sementara Aceh Barat dan Nagan Raya telah didominasi percampuran seluruh Aceh utamanya Pidie. Aceh Besar dan Aceh Jaya juga telah sangat banyak berasimilasi dengan Pidie. Sebab itulah sekarang wajah orang Aceh asli, yaitu Aceh Besar, lebih mirip orang Pidie daripada orang Batak. Selaku bangsa yang paling agresif, Pidie telah melakukan asimilisi di seluruh Aceh.
Setelah itu season tanya jawabpun dimulai.
Penanya I: Benarkah Aceh diambil dari singkatan A:Arab; C:Cina; E:Eropa dan H: Hindia.
Banta: Aceh memang dihuni oleh masyarakat yang berketurunan Arab, Cina, Eropa dan Persia. Tapi itu akronim itu hanya mitos belaka. Hampir semua nama tempat di Aceh diambil dari nama pohon seperti Peureulak, Jeumpa, Keumala Bayu, Aron, Glumpang dan dari nama sungai seperti Peusangan, Peudaada, Woyla, Alas dan banyak lagi.
Ada juga mitos yang menyebutkan 'Aceh' diambil dari bahasa India. Ceritanya ada rombongan pertama dari India yang dalam perjalanan pulang dari Aceh menuju India berjumpa dengan rombongan yang belum sampai ke Aceh. Rombongan yang belum berangkat menanyakan tentang Aceh pada yang telah berangkat 'Kaisa ithar hai?'. Luar biasa jawab yang telah berangkat, 'Acha hai'. Kata 'Acha hai' inilah yang dikatakan secara perlahan pembunyiannya berubah menjadi 'aceh'. Sama seperti Pase, Aceh juga di Ambil dari nama sungai. Sungai ini mengalir dari pegunungan Bukit Barisan pedalaman Indrapuri hingga bermuara ke desa Kampung Jawa, Banda Aceh. Dulunya yang dikenal sebagai Aceh ya, kira-kira dari Lhloknga hingga Seulimum. Namun karena invasi besar-besaran kerajaan Aceh maka semua kerajaan dalam provinsi Aceh bahkan hingga Padang dan Pahang, Malaysia sekarang tunduk pada kerajaan ini dan mengakui diri sebagai bagian dari Aceh Darussalam.
"Saat ini ditetapkanlah provinsi yang berbatasan dengan Samudra Hindia dan Sumatra Utara dengan nama 'Aceh'. Sebelumnya pada awal kemerdekaan Indonesia seluruh sumatra dianggap Aceh dengan nama 'Aceh Sumatara'.
Penanya II: Kalau Pasai dan Pidie itu bukan Aceh, lantas kenapa mereka berbahasa Aceh?
Banta: Saya tidak tahu awalnya orang Pidie menggunakan bahasa apa. Mungkin langsung meninggalkan bahasa asli mereka dan menggunakan bahasa Aceh sebab harus berbaur dengan orang Aceh sebagai penduduk asli. Mungkin pula sama seperti yang dilakukan orang Pase dan Samudra yaitu sebab terjadi 'Acehisasi' pasca ekspansi Kerajaan Aceh. Saya kira pemaksaan bahasa Aceh itu oleh Iskandarmuda yang sangat mencita-citakan Nasionalisme Aceh waktu itu.
Penanya III: Lantas bagaimana cara orang Samudra dan Pase atau juga Pidie mengganti bahasa mereka.
Banta: Perubahan penggunaan bahasa dalam suatu kelompok masyarakat sangat mudah. Persis seperti sekarang ini dimana anak muda di Aceh suka berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia padahal kedua orang tua mereka berbahasa Aceh. Ke depan anak-anak muda ini akan menggunakan bahasa Indonesia dengan pasangannya sebeb sejak awal telah membiasakan diri berbahasa Indonesia. Dapat dipastikan anak-anak mereka akan berbahasa Indonesia karena kedua orangtuanya berbahasa Indonesia. Jadi hanya butuh waktu dua generasi untuk mengganti bahasa yang digunakan oleh suatu masyarakat. Bukankah Ibrahim Alfian mengatakan bahasa melayu Pasai punya kontribusi substansial dalam menerapkan bahasa Indonesia. Jadi, pastinya Pasai sebelumnya berbahasa melayu sebelum ekspansi Iskandar Muda.
Penanya IV: Lantas kenapa dialektika bahasa Aceh yang digunakan orang Peusangan dan Pase dianggap lebih baik, bukan Aceh (Besar) sendiri selaku "pemilik" bahasa.
Banta: Saya menduga standarisasi yang digunakan adalah tingkat kesantunan penggunaan kata dan intonasinya. Orang akan berbicara lebih santun dengan orang yang belum ia kenal atau orang asing. Jadi bahasa di mana yang lebih santun berarti di sana masyarakatnya lebih heterogen. Demikian saya kira.
Penanya V: Kenapa Aceh meski punya sejarah yang besar namun sangat sedikit meninggalkan fakta sejarah? Misalnya kerajaan Samudra Pase, meski punya latar belakang yang mengagumkan namun hanya meninggalkan 'Hikayat Raja-raja Pase dan batu nisan.
Banta: Pertama karena setiap penyerangan oleh kerajaan lain, kerajaan yang diserang selalu dibumi hanguskan. Dulunya Samudra Pase punya Istana dan gedung-gedung lain yang megah. Namun karena konstruksi semua gedung itu dari kayu, sebagaimana semua gedung milik kerajaan lain di seluruh Indonesia dulu, maka mudahlah dia dihancurkan dengan dibakar bila ada penyarangan dari kerajaan lain yang hendak menguasainya, mungkin juga lapuk akibat usia
Saya kira hal ini disadari sendiri oleh pelaku sejarah masa lalu hingga mereka membuat batu nisan dari batu dan lengkap mencantum tanggal lahir dan mangkat agar kelak anak cucu mereka dapat mengetahui bahwa mereka dulu ada. Hal ini berbeda dengan negeri yang tidak mampu menghasilkan kayu. Seperti Kerajaan di Jazirah Arab masa lalu, mereka harus mendirikan bangunan dari batu. Sebab itu mereka banyak meninggalkan jejak untuk anak cucu.
Ada yang unik dari arsitektur bangunan masa lalu. Arsitek masa lalu sangat pandai merancang bangunan yang ramah lingkungan. Lihatlah 'Rumah Aceh' , bagian tengahnya dibuat lebih tinggi dibanding kedua sisinya. Arsitektur demikian selain memberi nilai lebih pada estetiktur bangunan juga agar gajah-gajah dapat melintas dari bawah rumah tanpa hambatan. Rupanya gajah yang hidup berkelompok itu menempatkan yang besar-besar ukurannya ditengah-tengah saat berkonvoi.
Penanya VI : Bagaimana pendapat Profesor tentang membanjirnya penulisan novel sejarah semisal 'Gajah Mada' karya Langit Kresna Hariadi atau 'Samudra Pasai' karangan Putra Gara dan banyak lagi lainnya?
Banta : Semua kisah di masa lalu dianggap sebagai karya sastra. Sebab, oleh logika kontemporer isi dari cerita hikayat dan babat mengandung banyak tahayul. Misalnya, sejarah kerajaan Peureulak yang menyatakan putra Raja ditelah ikan dan 'Hikayat Raja-raja' Pasai' yang mengisahkan semut berukuran kucing. Peristiwa ganjil, seperti ikan dan kucing, dimaksud sebagai simbol dari sesuatu yang populer di tengah masyarakat itu. Semisal tikus untuk sebutan koruptor di negeri kita sekarang.
Penulis sejarah masa lalu tidak terikat dengan kaidah-kaidah penulisan tertentu yang sangat menghambat potensi dan kemungkinan pengungkapan suatu fakta sejarah. Berbeda dengan masa kita sekarang yang bahkan untuk menulis sebuah karya sastra semisal novel saja harus mengikuti peraturan-peraturan semisal setting, plot, dan syarat-syarat konyol lainnya. Sebab itu mereka yang ingin mengungkapkan fakta sejarah namun tidak mau terikat dengan aturan-aturan aneh kaidah penulisan karya ilmiah dan metodologi penelitian yang membingungkan memilih menuliskan sejarah dalam bentuk sastra.
Setahu saya penggagas sejarah sebagai bagian dari ilmu positif adalah Sir Muhammad Iqbal. Dia berharap kisah-kisah kisah masa lalu disampaikan secara objektif. Namun karena sifat ilmu harus ditampilkan dengan bukti-bukti empiris maka sulitlah menyajikan sejarah dengan indah dan detail. Misalnya untuk menginformasikan sejarah kerajaan Samudra Pasai secara menarik dan indah haruslah melibatkan banyak intuisi dan imajinasi. Sebab, kerajaan pesisir utara Aceh itu hanya menyisakan makam-makam raja dan ulama serta sebuah manuskrip berjudul 'Hikayat Raja-raja Pasai'.
Sastra memang merupakan pelarian yang sangat indah dari kekangan etika penulisan ilmiah. Friedrich Nietzshe mengawali penulisan filsafat dalam bentuk sastra. Cara ini diikuti banyak pemikir abad ke-20 seperti Jean-Paul Sartre dan Albert Camus. Saya sarankan pada anda semua untuk tidak telalu terikat dengan aturan-aturan tertentu untuk menjadi seorang penulis berprestasi. Yang perlu anda lakukan hanya menulis dan menulis. Jangan pedulikan akan digolongkan kedalam kategori manakah tulisan anda. Tirulah semangat Kahlil Gibran. Kalau karya anda nantinya tidak dapat digolongkan kadalam jenis manapun biarlah ahli sastra dan ahli ilmu membuat kategori baru untuk karya hebat anda.
Penanya VII : Kenapa Pidie dan Aceh Besar bertikai sepanjang sejarah?
Banta : Menurut tinjauan sejarah, kerajaan Pedir adalah kerajaan yang paling membangkang terhadap kerajaan Aceh Darussalam. Pedir melakukan persekutuan dengan Portugis dengan mendirikan pusat komando dan pos militer Portugis di Pante Raja untuk menghalau serangan kerajaan Aceh Darussalam.
Ketika Pedir hendak melakukan perlawanan ke Aceh, pasukan kerajaan Linge yang loyal pada Aceh Darussalam menggagalkan usaha tersebut. Hingga kini persaingan antara orang Pidie Dengan Aceh Rayeuk masih terlihat jelas. Sulitnya orang Pidie memahami bahasa Aceh yang digunakan orang Aceh. Namun diharapkan persaingan ini menjadi persaingan sehat agar kedua belah pihak ini saling berusaha mensejahterakan Aceh secara keselurusan tanpa dibayang-bayangi sikap chauvanisme.
 
























3. ISLAM RASIONAL

"Tidak ada agama yang memiliki rasionalitas menyeluruh selain Islam".
Kata Banta pada Nasir, lulusan Filsafat dari Harvard.University yang menolak mengajar di almamaternya setelah lulus Program Doktor. Dia beralasan telah jenuh dengan dunia pemikiran dan dunia akademik dan memilih tinggal bersama Banta di pedalaman Aceh yang teduh dengan pemendangan alam yang indah dengan menghiasi mata dengan serba hijau kemanapun mate diarahkan.
"Sir Prof bercanda. Buktikan padaku alasan rasional kelahiran Isa yang tanpa ayah". Sanggah Nasir.
"Logika Maryam beranak tanpa melalui proses normal telah malalui tahap tingkatan rasionalisasi mulai dari Ibrahim yang sudah tua dan Istri zakaria yang mandul tapi tetap memiliki anak.
"Kalaupun masyarakat masih tetap membantah, maka hendaklah diam. Seperti yang dilakukan Zakaria dan Maryam. Segala perkara tidak boleh ada penjelasan sebelum sasaran informasi belum siap menerima. Al-Kindi dan Galileo adalah pelajaran berharga.
Wanita tua yang tidak haid lagi (monopouse) mustahil mengandung, itu rasional. Tapi kalau dia mengandung juga, itu tidak rasional. Tapi kalaupun terjadi keanehan itu tidak begitu mencengangkan.Demikian dialami istri Ibrahim. Selanjutnya, wanita mandul tidak beranak itu rasional. Tapi kalau dia beranak juga itu tidak rasional. Kalaupun beranak maka keanehan itu akan lebih besar daripada wanita monopouse. Namun fakta aneh ini tetap sama tingkat mencengangkannya sebab telah pernah terjadi sesuatu yang aneh sebelumnya (Monopouse mengandung). Ini yang terjadi pada Istri Zakariya. Terakhir, wanita bersuami melahirkan itu rasional. Tapi kalau wanita tak bersuami melahirkan juga itu tidak rasional. Kalau mau objektif, sebenarnya hal ini tidak begitu aneh sebab ada wanita uzur dan wanita mandul yang juga dapat melahirkan.
Jadi kalau saja Yahudi di masa itu objektif, bukan emosional, dengan mengingat kembali wanita monopouse dan mandul dapat melahirkan maka kisah Maryam tidak terlalu aneh. Namun karena sifat Bani Israel memang bermaksud menolak agama Tuhan maka selalu mereka mencari selah untuk ingkar.
Sebab itulah setelah mengisahkan Maryam, Surah Maryam menyinggung kembali Ibrahim untuk menciptakan refleksi pada akal akan sebuah objektifitas kejadian Maryam melahirkan setelah diawali dengan kisah Zakariyya.
"Meski kurang memahami, aku puas dengan jawaban Sir Prof. Biarkan aku mencoba mencerna kembali materi ini". Kata Nasir.
Banta melanjutkan.
"Tidak ada yang lebih bertentangn dengan logika selain informasi yang tidak tepat. Karena itu tidak ada dosa yang lebih besar setelah syirik selain berbohong. Bahkan berbohong untuk bercanda saja dilarang. Bagiku ini sudah cukup untuk membuktikan Islam itu rasional". Kata Guru Besar tiga Universitas terkemuka di Timur Tengah, Eropa dan Amerika itu. 


























4. Islam dan Kesehatan

Mengenai Islam dan kesehatan Teuku Banta Ahmad berkata:
Tidak benar bila dalam setiap detik engkau menjalankan Islam maka tidak akan ditimpa kemalangan sakit. Karena sangat banyak sebab yang mengundang penyakit. Seperti cuaca, keturunan, makanan dan lain-lain.
Dewasa ini manusia mengidap sejumlah penyakit yang aneh seiring pesatnya teknologi yang mereka hasilkan. Amatan saya, manusiamenderita banyak penyakit karena mereka jauh dari amalan-amalan Islam. Anehnya lagi banyak Muslim yang lebih jauh dari amalan Islam daripada non-muslim. Misalnya Dalai Lama, pemimpin spritual tibet, menganjurkan pengikutnya untuk berpuasa sebagai wujud penghormatan bagi kaum muslim dan simpati terhadap manusia di berbagai belahan bumi yang menderita kekurangan pangan.
1. Tidur
Rasulullah Saw. mencontohkan posisi tidur dengan miring, bagian kanan ke bawah. Lengan kanan sebagai bantal. Kaki sedikit dilipat, tumit kanan di atastumit kiri. Kondisikan diri serileks mungkin. Ini dilakukan setelah kedua telapak tangan dihadapkan ke wajah sembari membaca surah Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas lalu mengusap kedua telapak tangan ke seluruh anggota badan yang mudah di jangkau. Dilakukan berulang sebanyak tiga kali lalu membaca doa tidur.
Keutamaan melakukan ini, secara klinis terbukti:
a. otak.
Dalam buku 'Revolusi IQ,EQ dan SQ oleh taufik Pasiak dijelaskan bagian otak manusia terdiri dua bagian. Bagian kanan berguna untuk merekam invormasi visual dan untuk berimajinasi. Bagian kiri berfungsi merekam informasi matenatis dan berfokus. Dengan posisi tidur dianjurkan, maka oliran darah akan lebih lancar ke otak kiri. Dengan itu akan lebih mudan tertidur dan nyenyak. Tidak banyak menghayal menjelang tidur dan tidak bermimpi saat tertidur.
b. ginjal.
Ginjal yang posisinya di sebelah kanan perut menjadi aman dan dapat bekerja secara maksimal saat tidur. Dengan demikian segala jenis penyakit yang terkandung dalam badan dapat diserap ginjal untuk di keluarkan melalui penis bersama urine. Sebab itulah kita selalu dianjurkan untuk minum air putih sebanyak mungkin.
c. jantung.
Tidur dengan posisi dianjurkan dapat membuat jantung bekerja dengan baik. Dengan itu aliran darah ke seluruh tubuh menjadi lancar. Pernafasan menjadi baik. Kerja otak dan ginjalpun menjadi sempurna.
Quraish Shihab dalam 'Tafsir Al-Misbah' saat menerangkan surah An-Naba' menuliskan bahwa ketika tidur semua anggota tubuh beritirahat kecuali jantung, gijal dan otak.
2. Buang Air
Inilah Islam. Memberikan bimbingan pada ummatnya mulai dari urusan kamar mandi hingga urusan politik. Mulai dari urusan buang hajat hingga tata negara.
a. buang air kecil.
Ajaran Islam saat buang air kecil untuk tidak bercakap-cakap, menutup kepala dengan kain dan dengan posisi jongkok.
Dengan berjongkok maka akan memudahkan kantung kemih untuk mengeluarkan urine tanpa sisi. Setelah kira-kira semua urne terbuang handaklah berdehem dua kali untuk memastikan tidak ada setetespun tersisa.
Dengan berjongkok dapat memastikan apakah kita hendak buang air besar atau tidak. Dengan berjongkok
b. buang air besar.
Rasulullah Saw. menganjurkan berlindung pada Allah dari setan laki-laki dan perempuan ketika akan masuk wc.
Saat sedang buang air besar dianjurkan kepala ditutupi kain. Saya kira ini karena pengetahuan yang disimpan dalam otak menempel persis seperti menempel pada magnet. Agar pengetahuan itu tidak lenyap saat menekan ampas dianjurkanlahlah menutup kepala. Mungkin begitu. Mungkin.
3. Jadwal.
Kedisiplinan telah pula dirumuskan dalam Islam. Kedisiplinan-kedisiplinan yang dibuat di lingkungan kita seperti sekolah, kantor dan tempat-tempat lainnya tidak perlu diikuti ketika dia telah mengkangkangi kedisiplinan Islam.
Misalnya waktu belajar sekolah, masuk 08.30, istirahat 10.00 dan 12.15 dan pulang 14.30. Ini mengganggu waktu zuhur kita. Parahnya lagi jam III kuliah dimulai 12.00 selesai 14.30. Saya katakan jadwal-jadwal ini adalah jadwal setan. Betapa berharganya shalat, apalagi tepat waktu daripada kuliah, sekolah dan kerja.
Nabi Besar menganjurkan untuk segera tidur selesai shalat isya' awal waktu. Agar anda bisa bangun untuk tahajjud dan sanggup bangun untuk shalat subuh berjamaah dimasjid. Jangan pula tidur setelah shalat subuh. Ini bahaya besar. Iman seseorang diukur dengan kehadirannya ke mesjid untuk shalat subuh berjamaah.
Di masa depan manusia posmodern akan shalat untuk menjaga kesehatan. Sebab bahan-bahan kimia yang diserap tubuh sudah tidak sanggup lagi diatasi dengan yoga. Ke depan shalat akan menjadi terapi, bahkan non-muslimpun melakukannya.
Nabi besar menyeru Bilal untuk menjadikan shalat sebagai istirahat. Panas terik siang hari bukan dihilangkan dengan aneka miniman dingin sarang bahan kimia. Cara terbaik adalah melakukan wudhu' dengan sempurna lalu segera melaksanakan shalat sunnat wudhu' dua rakaat. Shalat ini dijanjikan akan menghapus dosa-dosa kita di masa lalu. Rasakan sendiri nikmatnya praktik ini. Salesai shalat ber'itikaflah di masjid sembari menunggu shalat zuhur berjamaah.
Nabi kita menjanjikan Allah akan menghapus semua dosa yang telah lalu bagi orang yang shalat sunnat masing-masing empat rakaat sebelum dan sesudah zuhur. Subhanallah.
Nabi Besar Saw. mengumpamakan shalat seperti siang panas gersang. Dia memiliki sungai di depan pintu rumahnya. Maka dia mendi di sungai itu lima kali sehari. Amboi, segar dan nikmatnya shalat.
Kata Nabi shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Betapa tidak! Abu Sangkan menerangkan gerakan-gerakan shalat dapat melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh. Bagian tubuh yang paling membutuhkan darah adalah otak. Sebab oliran darah ke otak menjadi lancar terutama pada saat bersujud, maka pikiranpun akan jernih. Dengan itu kita akan melakukan banyak pertimbanyan bila hendak melakukan sesuatu.
Tapi ingatlah bahwa balasan dari suatu amalan tergantung dari harapan (niat) si pelaku. Maka walaupun shalat dapat menjadi penghilang lelah, penjaga kesehatan dan dapat memberi banyak efek-efek positif lainnya, namun tetaplah engkau shalat karena Allah saja. Dengan itu bersama keridhaan Allah semua kebaikan shalat akan pula beserta engkau yang shalat.
4. Makanan dan Minuman
"Kamu adalah apa yang kamu makan". Demikian kalimat bijak. Dewasa ini sangat banyak makanan yang mengandung bahan kimia. Sebab itu kita harus sangat selektif memilih makanan. Bayangkan, makanan yang kita anggap paling alami sekalipun, sebenarnya tidak lagi alami. Kita merawat padi dengan pupuk kimia. Kita mengawetkan ikan laut dengan racun. Ikan air tawarvyang kita bududayakan dan ayam potong kita besarkan dengan seratus persen makanan kimia.
Kita menjadikan rokok sebagai teman istirahat yang tidak mengembalikan stamina bahkan malah menjadi alat bunuh diri paling halus. Kita memulai aktivitas dengan kopi dan menganggapnya dapat memicu semangat kerja. Ternyata kopi hanya melahirkan rencana-rencana yang tidak terorganisir dengan baik. Kopi sifatnya seperti heroin saja, hanya memicu motorik otak yang membuat segala rencana kerja buruk, hanya membuat ketergantungan luar biasa yang akhirnya meninggalkan berbagai penyakit seperti gula darah.
Kopi membuat otak melawan keinginan tubuh. badan sudah lelah dipaksanya bekerja. Mata sudah mengantuk dipaksanya berjaga. Akibatnya ya, sakit.
Susu yang kita minum diproses dengan bahan kimia, dihasilkan dari kedelai berpupuk kimia dan sapi yang menakan makanan kimia.
Nabi Besar Saw. menganjurkan kita makan sambil duduk tidak mengangkat kaki, tenang agar perut dapat rileks. Diajarkan kita untuk menyantap hidangan terdekat yang mudah diraih dengan alasan etika. Juga agar tidak banyak gerak untuk menjaga proses pencernaan.
Nabi larang makan sebelum lapar dan disuruh berhenti sebelum kenyang guna optimalisasi proses pencernaan dan penyerapan gizi dalam tubuh. Cara ini juga membuat kita banyak bersyukur dan tidak serakah.
Sayang anjuran-anjuran dilanggar hingga kita diserang berbagai penyakit. Nabi suruh berdoa sebelum dan setelah makan agar mendapat pahaladan berkah. Juga untuk memberi energi positif dari tubuh dan makanan.
Minum disuruh bernafas terlebih dahulu tiga kali. Tidak bernafas dalam gelas. Supaya, pernafasan lancar dan minuman dapat bekerja dengan baik dalam tubuh.
Disuruh Nabi makan minum dengan tangan kanan karena kebersihan dan energi positif.
Melakukan hubungan badan, keluar darah haid dan nifas sangat banyak mengeluarkan energi dan membuat tubuh benar-benar drop. Sebab itulah mandi diwajibkan. Air sangat baik untuk mengembalikan kesegaran tubuh. Sebab itu jangan lakukan apapun setelah pulang bekerja selain mandi. Sahalat perlu stamina dan kesegaran, sebab itu tidak ada shalat tanpa wudhu'.






5. Alam dan Hakikatnya

Anda keluar ke halaman rumah pada satu malam yang cerah. Pandalan menoleh ke langit. Mata menangkap sebuah bintang yang berkelap-kelip. Indah mempesona.
Jarak antara bintang yang anda lihat dengan posisi anda adalah 3 juta tahun cahaya . Artinya bintang yang anda lihat bukanlah bintang yang ada pada malam itu. Bintang itu adalah bintang yang sama namun pada waktu tiga juta tahun cahaya
Boleh jadi bintang yang sedang anda lihat pada malam itu telah hilang atau musnah 2,5 juta tahun yang lalu. Namun karena begitu lamanya cahaya bintang itu sampai ke mata anda maka anda tidak mengetahuinya sebeb yang anda lihat adalah sebuah benda 3 juta tahun lalu. Demikian jauhnya jarak bumi tempat kita tinggal dengan bintang di angkasa.
"Demikian kehidupan kita di bumi ini". Kata Banta "Boleh jadi kehidupan kita telah usai, langit telah digulung dan semuanya telah berakhir. Namun yang membuat kita masih berasa di sini dan kini adalah persepsi pikiran kita".
Kamaruz mengerutkat dahi. Banta melanjutkan.
"Harun Yahya dalam 'Hakikat di Balik Materi' menguraikan bahwa alam semesta yang sedang kita alami dan rasakan semuanya sebenarnya tidak ada. Keberadaannya hanya karena persepsi pikiran kita. Semua yang dicium, raba, lihat dan kecap adalah karena persepsi indra semata".
"Jadi, apakah alm semesta kita ini sebegitu hinanya?" Tanya Kamaruz.
"Jangan pernah ulangi lagi pertanyaan hinamu itu". Nada suara Banta agak tinggi. Dia menerangkan dengan serius:
"Pengaruh filosof Yunani sangat radikal kedalam kepala pada pemikir Muslim. Hingga mereka menganggap alam materi ini sebagai sesuatu yang hina. Alam dianggap sebagai hasil manifestasi terendah dimulai dari Tuhan pada tingkatan tertingginya.
"Mereka mengabaikan manusia yang sebenarnya lebih tinggi dari malaikat. Mereka tidak tahu bahwa ruh manusia, melalui akal, merupakan sesuatu yang tiada untuk mengenal Tuhan. Akal selain mampu mewujudkan alam materi juga mempunyai keahlian mengkaji keteraturan dan penghayatan menikmati keindahan alam hingga kedua keahlian terakhir ini dapat mengantarkan pemahaman akan Keindahan dan Keagungan Tuhan melebihi segala makhluk yang pernah Tuhan ciptakan.
Kalau dunia ciptaan Tuhan ini kita pahami sebagaimana umumnya orang-orang berfikir, maka pastilah semua makhluk bumi dapat menemukan keindahan dan keseimbangan alam sebagaimana manusia. Namun karena alam ini adalah persepsi maka yang memiliki ruh lebih tinggi mampu mempersepsikan alam lebih baik.
Sebuah Hadits Qudsi menyatakan Tuhan adalah Dzat tersembunyi, karena ingin dikenal dia ciptakan alam. Alam adalah sarana mengenal Tuhan. Karena manusia yang paling mengenal alam maka manusialah yang paling mengenal Tuhan, bukan malaikat. Untuk mengebutkan nama-nama benda saja malaikat tidak mampu, namun Adam, sebagai representasi manusia, mampu melakukannya.Teori Manifestasi ala filosof muslim itu keliru.
Demikian kata Banta. 
























6. Poligami

Salah seorang warga desa Meudang Ara menjatuhkan thalaq pada istrinya. Berita ini sampai ke telinga Banta ketika dia sedang menikmati kopi tubruk di warung kopi Apa Suh.
Maka Teuku Banta Ahmad berkata:
Mari lihat ke dalam diri
Mari dengar suara hati
Demikian penggalan syair Rafli. Bila hendak memutuskan sesuatu maka janganlah nafsu dan emosi yang dikedepankan. Lihatlah daya upaya diri. Utamakan kata hati yang paling dalam. Unduk dapat melakukan demikian maka bersuci dan shalat istigharah.
"Bukankah talak itu lebih baik daripada ribut terus tiap hari". Kata seorang tetangga yang menalak istrimnya itu.
"Yang paling baik adalah yang paling baik pada istrinya". Sanggah Banta.
"Baiknya lagi poligami. Istri muda merajuk baik keistri tua". Kata si Tukang Beli Nomor asal ketus.
Dr. Nasir yang sejak pagi menemani Banta di warung itu angkat bicara:
Ayat poligami dalam surat An-Nisa' bukan untuk membenarkan menikahi wanita dua sampai empat. Tapi untuk membandingkan bahwa bila menikahi anak perempuan yang sedari dia kecil hartanya kita kelola, kita tidak akan mampu, atau amat sulit untuk adil terhadap pengelolaan hartanya setelah kita nikahi, lebih sulit daripada berlaku adil terhadap istri yang dipoligami. "Lebih mudah kamu adil terhadap kedua, atau tiga bahkan empat istrimu daripada kamu adil terhadap harta wanita yang kamu nikahi yang hartanya kamu kelola sedari dia kecil". Saya kira demikan maksud Allah. Wallahu'alam.
Menyadari kata-katanya membuat seluruh penghuni meja warkop Apa Suh tegang, Nasir mencoba mengendrkan urat-urat mereka kembali:
Tapi kalau saja ayat perumpamaan ini dengan menikahi dua, tiga atau empat istri tidak ada, maka laki-laki yang istrinya tidak bisa melahirkan sementara sangat menginginkan keturunan, istri sakit parah dalam waktu yang lama dan halangan-halangan lain, tidak boleh juga berpoligami.
Menyadari warga sudah dapat memahami makhsud Nasir, Banta melanjutkan:
Quraish Shihab tepat ketika mengatakan poligami seumpama emergency exit atau pintu keluar darurat.
Praktek perkawinan jahiliyah sangat amburadul. Bahkan ada yang punya istri sampai seratus kurang satu. Ada pula perempuan yang berfungsi seperti pelacur, dibolehkan suaminya ditiduri sembarang laki-laki. Jadi pendapat saya poligami dalam islam adalah "jalan" menuju monogami. Beristri satu saja. 










7. Walau Bagaimanapun Harus Sekolah

Puagi hari di Meudang Ara memang terasa berbeda. Udara pegunungan menghembuskan angin sampai mengentuh tulang. Dedaunan dan rerumputan senantiasa lembab sebab embun membasahi. Burung-burung bernyanyi mendendangkan lagu senang sepi. Akal-akal manusia cerdas di berbagai pelosok bumi berjasa besar hingga banta dapat merasakan pelukan alam setiap hari.
Kalau tidak ada teknologi canggih pasti Universitas-universitas termpat Banta mengajar takkan membiarkannya disini. Disini menikmati indahnya alam yang menyenangkan mata, menenangkan hati.
Teuku Banta Ahamad dipanggil 'Sir Prof' oleh rekan-rekan dan para mahasiswanya di Universitas. Semerntara di kampungnya ini, dia dipanggil 'Ampon Banta'.
"Panggilan suka hati asalkan tidak membuat sakit hati". Ujar Banta suatu ketika.
Untuk apa nama 'Teuku Banta' engkau bernama kalau pekerjaannya cuma jadi pengemis ataupun kuli". Kata ibu banta dulu waktu dia masih kecil.
"Ungkapan itulah yang menjadi salah satu alasan kenapa saya harus sekolah. Agar kita dikenang orang. Kita tidak ingin mati layaknya seekor ayam: Sore ini mati besok dilupakan. Ungkap Banta pada Zuli Kadir saat pertama kali Banta berbicara dengan mahasiswa Program Doktor ini pertama berjumpa dengannya.
"Selain itu, sajian nasi panas ibuku setiap pagi telah membakar semangatku menggantungkan cici-cita di bintang.
Sekolah barangkali tidak mampu membuat kita banyak ilmu. Tapi sekolah dan segala macam gelar kesarjanaan, bagiku adalah sebuah podium.
"Podum?"
"Dalam pentas kehidupan di bawah kolong langit ini semua manusia di atas bumi ini persis seperti lautan manusia yang sedang berdesak desakan di sebuah lapangan luas. Di sana semuanya berbicara ingin idenya didengar orang, ingin kata-katanya membuat orang kagum dan mengaggapnya pintar. Semua demikian. Semua berbicara, tidak ada yang mendengar.
"Kalau demikian kondisinya maka untuk agar kata-kata yang kau ucapkan dapat didengar oleh orang lain maka ditengah-tengah manusia itu kamu harus membangun sebuah. Podium yang tinggi dan indah mencolok. Semakin indah podium , berarti semalin bergengsi Universitasnyayang memberi gelar sarjaana. Semakin tinggi podium berarti semakin tinggi strata pendidikannaya.
"Semua punya ide dan pemikiran, mulai dari kuli bangunan hingga guru besar. Tapi siapa yang makin tinggi dan indah podiumnya maka pendapat dialah yang akan makin jauh dan makin mempengaruhi penyampaiannya". 







8. Semua Sawit

Semuanya sawit
Semua telah menjadi sawit
Ribuan jenis pohon telah ditumbangkan
Hanya untuk satu jenis: sawit

Entah telah berapa ribu orangutan musnah
Entah telah berapa ribu kedih mati
Entah telah berapa ribu kukang meregang nyawa
Entah telah berapa ribu owa binasa

Hanya untuk satu kata: sawit

Entah telah berapa ribu rumah tenggelam dalam banjir
Entah telah berapa ratus gedung sekolah terkubang lumpur
Entah telah berapa pulu rumah ibadah tersapu banjir bandang
Entah telah berapa juta nyawa manusia melayang

Hanya demi sawit

Hampir mereka merebus batu
Hampir saja mereka mengorek tanah untuk digoreng
Nyaris mereka mengiris batang pohon
Dekat masa mereka memakan rumput-rumputan

Mereka keturunan cerdas
Darah ksatria dan ilmuan
Datang dari Persia

Berhijrah mengharungi laut luas
Di ujung Timur mencari sepotong tanah surga
Setelah menemukannya mereka mengubahnya menjadi neraka

Kebun Sawit Meudang Ara, Syamtalira Bayu. Disana Banta bersenandung.
Bukit-Bukit telah menjadi pohin uang. Setiap sore mobil truck turun gunung membawa muatan penuh sawit. Banta melihat senyum bangsanya. Karena senyum-senyum itu maka masihlah sawit-sawit mendapat sedikit tempat dihati Banta. Kalau bukan karena untuk mengisi perut rakyat di tanah kelahiran Banta maka dengan tangannya sendiri dia akan menebang sawit-sawit itu.
Di hamparan kebun sawit itu dulu kakek Banta suka berburu rusa. Tapi kemana rusa-rusa itu sekarang? Tidak ada lagi. Jangankan rusa, rumputpun tak ada. Ketika ribuan jenis tumbuhan rimba belantara ditebang dan digantikan satu jenis bernama sawit, maka semua satwa harus mengungsi. Mengungsi dan dibunuh ketika ekspansi oleh parang dan kapak berlangsung.
Kasihan orangutan, gajah dan harimau sumatra. Bahkan badak yang dulu mudah dijumpai di semak-semak maka kemungkinan besar anak kita nanti hanya akan mengenal binatang bercula itu melalui film animasi dan gambar. Seperti kita mengenal dinosaurus.
Kenapa manusia melakukan tindakan ini? Proyek sosialisasi konservasi alam persis seperti pekerjaan menggaji polisi, jaksa dan sipir dari uang pajak minuman keras. Padahal bila minuman itu tidak ada maka kriminalitaspun amat minim.
Banta berencana menghubungi Harvard untuk meminta dana royaliti penerbitan buku-bukunya untuk membeli semua kebun sawit radius tiga kilometer dari tempat kediamannya sebuah rumah kecil dekat surau atau meunasah desa Meudang Ara.
Banta akan membabat habis kebun sawit itu dan menggantinya dengan tanaman-tanaman produktif yang lebih bersahabat seperti pinang, kopi, kopra dan lain sebagainya. Rencana itu bahkan dapat mempekerjakan petani kebun dari lima desa.\


























9. Ibadah
Suatu hari Banta berkeliling ke desa sebelah. Ternyata matahari mulai tergelincir azan berkumandang Sampai ke telinga Banta. Hatinya berbicara tak mau berhenti:
"Aku akan datang, itu panggilan mulia. Aku yang diseru-Nya. Aku akan datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang ya Allah"
Tanpa Banta sadari tadinya dia dia sedang sibuk dengan sesuatu kini sedang sedang berjalan kencang tergesa-gesa. Hatinya kembali kembali bergumam.
"Itu panggilan mulia. Aku hamba, aku hewan yang dihidungnya tertusuk tali. Tak peduli ikhlas tak ikhlash. Tak peduli imbalan, tak takut neraka, tak ingin surga".
Sesuatu yang panas di kepala Banta membisikkan:
"Sudahlah, kau sudah terlambat. Mustahil kau temukan berjamaah. Santai sajalah".
"Tidak. Tidak ada magnet sekuat tarikan aku dengan-Nya. Aku akan hadir di belakang Imam".. Banta bergumam.
Sesuatu yang panas di kepalanya kembali berkata:
"Mustahil jamaah itu kau raih. Lihatlah jarak antara kau dengan masji itu, terlalu jauh".
Hati Banta terdiam. Tapi sesuatu di sekitarnya emtah itu pohon kelapa, entah ilalang, atau angin dan mungkin cahaya matahari, bakata:
"Untukmu yang patuh, akan ada sesuatu di sekitar tempat berdiri imam, di depan mimbar yang membuat kau mendapat takbiratul ikhram bersama imam".
Selasai shalat Banta memahami bahwa inilah doa. Keinginan paling dalam di lubuk hati dan membuat akal berfokus hanya pada keinginan itu satu.
-------------
Suatu waktu Kamaruz datang menyapa Banta setelah dia selesai berwudu'.
"Kenapa harus pula anggota wudhu' diusap. Bukankan ketika mencelupkan atau menbasuhkan anggota sudah tersampaikan air wudhu' semua?" Tanya Kamaruz.
"Tidak" jawab Banta "bahkan ketika engkau mencelupkan anggota, tidak seluruhnya air itu sampai sebab banyak dari air yang mengenai anggota bergelembung dengan ukuran tek tertangkap mata. Sebab itu, dengan mengusap, semua anggota terkana air."









10. Waktu dan Hakikatnya
"Kehidupan sebenarnya adalah milik ruh. Sebelum memiliki jasad, ruh telah hidup terlebih dahulu. Namun, kita tidak mampu mengingat apa yang dialami ruh karena belum memiliki perangkatnya seperti otak. Sebab itulah kita tidak mengingat pengalaman sebelum lahir. Sama halnya dengan pengalaman waktu bayi tidak kita ingat, sebab otak belum efektif"
Banta membuka dialog dengan tujuh orang mahasiswa program Doktor Filsafat dari Harvard. Dialog itu tidak dilakukan secara langsung namun melalui perangkat teknologi canggih. Banta tetap berada di kediamannya, Desa Meudang Ara, sementara dia tetap dapat dengan lancar melakukan pekerjaannaya sebagai Guru Besar untuk Harvard, Sorbonne dan Al-Azhar.
"Semenjak permulaan penciptaan makhluk pertama hingga berakhir segalanya, semua momen-momen, semua kejadian terus ada dan hidup, terus saja tampil. Namun manusia hanya mampu mengalami momen-momen tertentu saja sebab sistem otak dan perangkat lainnya yang dimiliki berbentuk demikian rupa
"Persis seperti sebuah tayangan film yang gambarnya di foto setap satu juta kali setiap satu detik lalu disusun berurutan. Kemudian difokuskan mata penglihatan pada foto-foto secara berurutan. Demikian pada kejadian demi kejadian per-seper sekian juta detik hadir ke dalam pikiran kita dan menganggapnya ada dan hidup. Masa lalu dan masa depan sebenarnya ada seperti biasa adanya. Namun kita kita hanya mampu mempersepsi kejadian sebelum masa depan dan setelah masa depan atau disebut sekarang.
"Gambaran gambaran yang dihadirkan menjadi kurang jelas dan terbatas pada dimensi lima indra karena komponen otak sedemikian rupa. Kadang-kadang ada sebagian orang mampu sedikit lebih dalam, jelas dan sedikit lebih tidak terbatas dalam berpersepsi karena komponen otaknya lebih baik . Hal ini mengakibatkan kehadiran ruh dalam fungsi materi jasad lebih baik. Ini tejadi akibat beberapa gerakan dan refleksi seperti shalat, puasa, doa dan zikir.
"Orang-orang tertentu ini bahkan mampu melihat wujud asli manusia yangmana ada berbentuk kera, domba, babi dan sebagainya sesuai tindakannya meskipun orang-orang kebanyakan melihatnya berbentuk manusia.
"Orang-orang tetentu ini akan lebih mampu melihat akibat dari amalan-amalah sehingga mereka sangat minim berbuat buruk dam gigih dalam melakukan amal kebaikan.
"Setelah dihancurkan bumi ini dan diganti dengan bumi yang lain maka semua semua mata akan melihat eksistensi yang asli. Pada hari itu sebab jelasnya pandangan maka akan tampak jelas semua amal yang pernah dikerjakan tatkala di dunia.
"Azab kubur dan siksa neraka merupakan amal-amal buruk yang pernah dilakukan di dunia. Demikian pula nikmat surga merupakan amal baik yang dihadirkan pada diri.
"Ketika Nabi Besar Mi'raj ke Langit, belum lagi kiamat. Tapi malam itu telah ada orang di Surga dan di Neraka". Banta Menjelaskan.
"Wah, ini luar biasa". Salah seorang mahasiswa bersuara.
"Biarkan aku melanjutkan". Timpal Banta.
"Pasti". Dia kembali bersuara.
Lalu Banta melanjutkan.
"Sejak melepaskan kaki dari Baitul Maqdis, Nabi Besar telah memperoleh yang lebih tajam terhadap momen-momen. Ketajaman itu semakin kuat hingga beliau mampu melihat momen-momen yang baru dihadirkan ribuan tahun kemudian bagi kesadaran normal.
"Tidak hanya tajam, bahkan penglihatan Nabi lebih jelas hingga melihat wanita tua yang semakin indah dandanannya. Wanita ini merupakan wujud bumi kita yang semakin tua usianya semakin dipercantik dengan bangunan-bangunan yang penuh nilai seni.
"Terlihat pula seorang yang semakin banyak beban yang dipikul dipundaknya semakin dia menambah beban itu". Banta.
"Pertanda apakah ini wahai Profesor". Salah seorang kandidat Doktor Filsafat bertanya penasaran.
"Ini adalah gambaran manusia di akhir zaman yang semakin banyak amanah yang diberikan padanya semakin dia menambahnya padahal dia tidak mampu memikulnya.
"Kesadaren Muhammad Saw. Semakin bertambah ketika beliau mampu hadir ke momen pasca bumi. Momen ketika manusia biasa dilepas tabir penglihatannya di hari berbangkit.
"Kesadaran Nabi mencapai puncaknya ketika menembus Sidratul Muntaha dengan melepas semua sekat dan hijab. Bahkan hijab momen-momen untuk hadir ke Wajah Allah Swt".
"Subhanallah".Ucap Abdurrahman, Mahasiswa asal Indonesia.
"Kelak hamba-hamba Allah lainnya juga mampu melihat Allah setelah dipastikan meraka bersih dari dosa. Semua manusia akan punya kesempatan mengalami hal ini kecuali mereka yang mengambil tuhan selain Allah. Demikian ajaran Islam". Banta menjelaskan.
"Meski sebanyak apapun dosa kita?" Kebut Abdurrahman.
Banta segera menjawab.
"Sebuah hadits menyatakan meskipun seseorang tidak pernah melakukan kepaikan sedikitpun maka dengan sebiji kurma dibelah tujuhpun jadi". Banta melanjutkan "Sebab dengan amal yang superkecil itu dihadapkan oleh persepsi persepsi yang murni maka Dzat yang Maha Wujudlah yang dilihatnya. Amboy nikmatnya bertemu Allah"
"Lantas apa kaitannya pembahasan kita ini dengan tema pembicaraan kita. Mengenai 'Waktu dan Hakikatnya'" Seorang mahasiswa memprotes.
Banta kembali memberi penjelasan.
"'Gambar demi gambar' yang dihadirkan persepsi disebut momen-momen. Momen demi momen itu disebut waktu. Saking tidak adnya jeda antar satu momen ke momen yang lain maka tidaklah bisa dia disebut mata rantai.
"Kadang-kadang meski dua orang menghadap satu momen yang sama 'waktu' yang dirasakan masing-masing berbeda".
"Kenapa?"
"Karena yang memfokuskan akal lebih intens pada momen selanjutnya yang masih gaib bagi akal akan merasa lebih lama dibandingkan dia yang memfokuskan akal pada momen yang sedang dipersepsikan (sekarang). Menunggu bus di halte terasa lebih lama dibandingkan bermain game meskipun durasi jam di dinding menunjuk angka sama".
"Itu benar". Terdengar suara.
"Karena itu aku menduga waktu hanyalah persepsi, peris seperti keberadaan alam semesta ini.
"Bila merasakan momon-momen bisa berbeda buat dua makhluk yang memiliki komponen yang sama maka hampir pasti sangat berbeda merasakan waktu oleh yang memiliki komponen berbeda. Antara manusia dengan ayam misalnya atau antara batu dengan pohon. Kalau antar sesama makhluk saja demikian adanya maka bagai mana pula antara makhluk dengan Pencipta.
"Ketika di Gontor ada teman yang membuat sebuah teka-teki. Dia bertanya kalau surga dan neraka itu kekal maka bukankah ada yang mampu menandingi kekekalan Tuhan?
"Pertanyaan itu sangat mengganggu pikiranku selama kurang-lubih tiga tahun. Selama itu aku terus berfikir dan bekerja keras untuk menemukan jawabannya. Aku memperbanyak ibadah sunnat karena takut menjadi murtad. Pertanyaan itu persis seperti koin dua sisi. Sisi pertama menteror pikiranku dan sisi satunya lagi memberiku motifasi untuk terus belajar hingga mencambuk motifasiku memilih Program Filsafat di Al-Azhar, Mesir.
Sesuatu yang menurut persepsi manusia dianggap kekal boleh jadi dalam Ilmu Allah dianya telah selesai sama sekali. Demikian kalimat yang membuat Banta menemukan yang dicarinya selama tiga tahun.
Yang Halus
Ruang adalah ukuran halus-tebal. Air dapat menembus batu karena lebih halis daripada batu. Udara lebih halus dari air dan dapat menembusi air hingga binatang laut dapat bernafas.
Setan dapat menembus aliran darah dan otak manusia karena lebih halus dari manusia. Malaikat dapat memantau tingkah laku jin karena malaikat lebih halus daripada jin.
Kalau manusia dapat menghidupkan yang sangat halus dari dirinya maka dia dapat menghalau bisikan dari yang lebih tebal dari dirinya, yaitu iblis. Yang sangat halus itu adalah ruh. Ruh manusia bahkan lebih halus daripada malaikat. Sebab itu manusia bisa lebih mulia daripada malaikat.
Sebaliknya manusia bila terlarut dengan yang sangat kasar (materi) maka hilanglah fungsi ruhnya yang suci hingga setan dengan mudah menguasainya. Sebaliknya, bila terus menerus manusia mampu menghidupkan ruhnya maka dia akan dapat menyatu dengan Yang Maha Halus.Tapi ingatlah bahwa 'Maha Halus' dimaksud sifat bukan dzat.
"Waktu adalah kesadaran, atau persepsi setiap seper-sekian juta detik, dari kesadaran kita muncul dari sebuah energi, Enargi Tunggal. Demikain pula kesadaran-kesadaran lain seperti malaikat, jin, minerah dan lain-lain juga dari Energi Tunggal.
"Dari Energi Tunggal itulah kita mampu berpersepsi, mampu sadar dan menganggap, atau memberi nama, dari setiap yang hadir seper-sekian juta detik itu, sebagai waktu.
Sebab itulah sebuah hadits yang di utarakan Muhammad Iqbal dalam 'Rekonstruksi Pemikiran Agama dalam Islam' menyebutkan unruk "Jangan engkau mencela waktu karena itu adalah Tuhan". Artinya setiap seper-sekian juta detik kesadaran kita muncul dari kekuatan dan pengaturan Allah SWT.











11. Rumah Tangga

Tahukah kamu bagaimana rahasia kehidupan rumahtangga yang langgeng dan bahagia

Jadikan pasanganmu sebagai wadah pengabdianmu di dunia ini

Insya' Allah di akhirat engkau mendapatkan perlakuan yang layak di sis Allah Swt

Kalau kita disuruh memperlakukan tawanan perang dengan baik, kenapa kita menganggap pasangan sebagai budak?

Demikian Banta bersenandung ketika Toke Seuman mengeluhkan perlakuan istrinya yang melempar kuali ke belakang rumah sebab Toke Seuman mengeluh masakan istrinya keasinan.
"Nyoe sang na reuncana meuneuk meukawen laen. Pu hana cinta teuh lee keu ulon tuan?". ini mungkin ada rencana kawin lain. Apa tidak ada cinta kamu lagi pada saya ini. Inilah keluhan berbahaya Toke Seuman yang membuat istrinya membunuh dua ekor anak bebek di belakang rumah sebab terkena kuah panas yang asin.
Makanan yang keasinan memang tidak menyenangkan. Tapi lebih tidak menyenangkan lagi istri merajuk sepanjang malam.
Bantapun angkat bicara agar petaka yang menimpa Toke Seuman tidak menimpa laki-laki lain di kampung ini.
"Kadang khilaf sang suami karena terlalu gila ingin diperlakukan sebagai raja. Padahal dia memperlakukan istrinya sebagai budak. Suami sering mengeluhkan istrinya kurang taat beribadah. Dia lupa bahwa dirinya tidak ma'shum. Dia ingin istrinya laksana Fatimah, namun dia sendiri amat jauh dari perangai Ali.
"Dia ingin istrinya berpakaian sangat longgar dan jilbabnya sepanjang mungkin. Dia lupa bahwa istrinya adalah satu-satunya cermin untuk melihat dirinya sendiri. Untuk merubah bayangan dicermin hanya ada satu cara: merubah diri. Mustahil bayangan di cermin itu yang ditata dan dipaksa.
Setelah sejenak diam, Banta melanjutkan bicaranya. Sementara hadirin yang datang mendengarpun semakin ramai.
"Dan saat ini biarkan aku berbicara sesuatu yang agak berat telinga kalian mendengarnya. Ini kukatakan karena aku mencitai kalian.
"Dosa paling besar adalah berbohong, setelah syirik.
"Awal petaka paling dahsyat adalah sombong.
"Berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah SWT adalah seburuk-buruk sikap.
"Jangan menegur kesalahan seseorang secara langsung. Apalagi tidak kamu kenal, bukan rekan dan familimu. Penyakit umum masyarakat tidak bisa diarahkan pada perorangan.
"Jangan cari objek konkrit untuk persoalan abstrak". Banta membiarkan warga bingung dengan beberapa kata pada akhir kalimatnya. Entah apa tujuannya.
Apa Suh yang hadir di antara warga Meudang Ara memberanikan diri bertanya.
"Apa salahnya bila saya harus bertengkar dengan istri bila menentangnya bercelana dan setiap hari harus membentak anak agar tidak berpakaian ketat".
Suara Apa Suh bergema didengar semua hadirin. Sebenarnya dia tidak mau menanyakan perkara yang akan membuatnya menjadi bulan-bulanan pelanggannya di warung kopi nanti.
"Tidak ada yang salah dengan tindakan Apa Suh. Menjaga aurat wanita adalah kewajiban bagi semua warga, terutama anggota keluarga. Aurat wanita adalah mala petaka paling besar di atas muka bumi ini.
"Pada suatu saat Nabi memerintahkan untuk memanah wanita yang sengaja memperlihatkan buah dadanya untuk menggoda Muslim Laki-laki.
"Pakaian itu hakikanya adalah efek dari asupan tubuh. Ingatlah ketika Adam dan Hawa setelah memakan makanan yang dilarang maka terlepaslah pakain keduanya. Bila kita makan makanan adalah berasal dari hasil yang tidak baik maka jangan harap kita dapat berpakaian yang baik.
"Sebab itu bila anda menemukan orang yang berpakaian tidak seperti aturan Islam yaitu bersih, menutup aurat, tidak memperlihatkan lekuk tubuh tidak mengundang perhatian yang melihat dan tidak bermewah-mewahan, maka pastikanlah penyebabnya adalah makanannya.
"Jadi solusi bagi orang seperti itu bukan memberikannya pakaian yang layak tapi solusinya terletak pada orang tuanya agar tidak membawa pulang rezeki yang buruk.
Bila suami ingin agar pakaian istrinya itu baik maka jalannya bukan memaksanya tapi anda sendiri harus meninjau kembali sumber rezeki yang anda nafkahkan untuk anak-istri. Atau bila anda baru menikahinya maka tunggulah, mungkin sewaktu belum anda nikahi, saat masi tinggal bersama orangtuanya istri anda diberi makan dari rizki yang haram.
"Percepatlah pembersihan isi perut istri anda dari harta haram dengan bayak bersedekah, tidak melupakan zakat dan selalu menjaga sumber rezeki halal saja yang anda bawa pulang ke rumah.
"Bila perut anak dan istri anda telah bersih dari rizki haram dan yang ada hanya rizki halal saja maka dengan sendirinya pakaian mereka akan indah dan membuat yang memandang teringat akan Allah". Banta menatap Apa Suh seolah menanyakan apakah dia puas dan mengerti atas jawaban yang duberikan.
"Banyak orang berpakain namun pada hakikatnya mereka telanjang"
"Orang yang berpakaian ketat". Setelah berucap Apa Suh seolah menyesalinya dengan melirik beberapa orang di sekitarnya.
"Karena dirimu adalah apa yang engkau makan. Maka hal itu terjadi karena engkau mengira rezeki yang engkau bawa pulang itu halal namun pada hakikatnya haram. Orang-orangpun melihat dirimu yang bekerja keras sepanjang hari juga yakin betul usahamu itu tidak haram. Misalnya engkau membangun toko dan berdagang. Tapi karena modal kau peroleh dengan sistem bunga, riba, maka pekerjaanmu halal namun hakikatnya haram.
"Ampon Banta, bagaimana pendapatmu dengan fenomena generasi muda masa kini yang memilih mengangkangi nilai-nilai kebudayaan kita dengan alasan menyelamatkan agama". Tanya seorang pria.
Banta menjawab:
Biarkan aku mengisahkan sebuah cerita untuk kalian.
Seorang laki-laki setelah menikahi istri kedua, setelah dua minggu berbulan madu, berkata.
"Kamu bukan istri pertamaku. Kamu bukan satu-Satunya wanita dalam hidupku. Sebelum kamu, aku telah menikahi seorang wanita. Dia dan kamu sama-sama kucintai. Tidak ada yang kulebihkan diantara kamu berdua".
Wanita muda itu tersentak kaget. Kata-kata itu menyentak jantungnya. Bagaikan disambar petir, hatinya hancur.
Laki-laki itu melanjutkan.
"Sekarang kamu boleh memilih. Mana yang kamu sukai antara dua hal ini: Nabi Saw. atau budaya kita"
Kalimat itu dipahami betul maksudnya oleh sang istri. Tapi ada yang menggannjal kira sang istri.
"Kata-katamu menyayat hatiku. Tapi kejujuranmu membangkitkan semangatku. Aku makin cinta padamu, duhai belahan jiwaku".
Wanita cantik itu melanjutkan.
"Kamu memperbandingkan dua hal yang sejalan, tidak bertentangan budaya kita dengan ajaran Nabi".
Laki-laki itu tidak terlalu terkejut dengan tanggapan istrinya. Dia sadar argumennya terlalu spekulatif dan hanya untuk membenarkan kepentingannya saja.
"Duhai suamiku" kata sang istri "kau telah menghanguskan jantungku. Tapi kau telah membawa separuh nafasku ke dalam dadamu, bersarang di jantungmu".
"Sungguh aku amat membenci perbuatan zina. Apalagi itu dilakukan oleh orang yang aku cintai. Untuk menghindarkannya dari zina, aku rela mengorbankan segala milikku.
"Aku senang dengan budaya kita yang sangat indah, meninggikan derajat sesama makhluk-Nya. Tapi aku yakin kau tahu, duhai suamiku, legalisasi poligami dalam Islam bertujuan ke arah monogami. Tak perlu kujelaskan artinya karena kaupun mengerti.
"Aku cinta kebudayaan kita yang sangat menghalangi laki-laki berpoligami agar genarasi penerus, agar anak-anak mereka memperroleh hak hidup yang layak, berpendidikan tinggi dan bermartabat. 
















 

0 komentar:

Posting Komentar