h

Kamis, 06 September 2012

TBA 2-09-2012

Tidak baik segera mengatakan mengamakkan semua panduan Islam akan bebas dari segala penyakit. Sebab tidak sempurna ibadah semua manusia pada masa kita. Makanan kita juga semakin aneh saja. Dijamin dalam segala hal semua amalan Islam adalah baik untuk kita termasuk kesehatan. Karenanya pemimpin spiritual Budha di Tibet, Dalai Lama. Mari kita lihat beberapa aktivitas harian yang membe

ri kebaikan karena menuruti panduan Islam.
Tidur. Setelah wudhu shalat witir. Lalu segera beranjak ke tempat tidur. Baca Al-Iklash, Al-Falaq dan An-Naas secara berurutan sebanyak tiga kali. Dalam membaca kedua telapak tangan dirapatkan dan didekatkan ke wajah. Setiap satu putaran bacaan usai usaplah telapak tangan ke bagian tubuh yang mudah disentuh. Lalu alam posisi sama bacalah doa tidur. Berbaringlah
Posisi badan menyampig. Bagian kanan badan ke bawah. Lengan kanan di atas kepala. Bagian bawah matakaki kanan ditekan dengan bagian kanan. Maka posisi itu semacam lafadz 'Muhammad' dalam huruf Arab. Dengan itu otak kanan tidak terlalu berfungsi sehingga pikiran tidak ke mana-mana dan aliran darah sangat lancar ke bagian kirinya sehingga fokus pada bacaan-bacaan yang barusan. Bila perlu bacalah Al-Fatihah sampai Allah memeluk.
Dengan demikian, ginjal berada dalam posisi baik sehingga Insya' Allah segala penyakit dikeluarkan, Jantung juga dapat bekerja dengan baik sehingga kondisi tubuh disegarkan, darah mengalir bak dan tidur menjadi nyenyak. Tidur segera tidak lama setelah shalat isya supaya enak banyun tahajjud.
Buang air. Buang air kecil dengan jongkok. Kantung kemih tertekan sehingga air seni keluar semua supaya saat shalat atau aktivitas lain air tidak menetes tiba-tiba. Lagi pula posisi begitu tidak membuat tumpahan air seni tidak jauh, mengengena badan dan lainnya.
Buang air besar mesti menutup kepala supaya pengetahuan baik tidak keluar dari pikiran. Masuklah dengan kaki kiri dan baca doanya, dan keluar dengan kaki kanan dan berdoa. Jangan berlama-lama di tempat kotor itu.
Makanan. Makanlah yang halalnya dijamin. Jangan makan berdiri karena antobodi tidak bekerja saat berdiri. Urat juga sedang tegang saat itu. Dalam minum juga tidak boleh berdiri. Jangan bernafas ke dalam cangkir supaya airnya tidak terkontaminasi. Bernafaslah tiga kali sebelum minum supaya air siap masuk ke badan dan jadi berguna. Manusia punya tugas besar di bumi. Maka untuk mengemban tugas itu kita perlu mendisiplin kan diri dalam segala hal. Kita diutus untuk memberi peruntungan pada alam. Bagaimana memberi itu bila kita sendiri tidak memilikinya. Maka kita perlu mendapatkan peruntungan bagi diri dengan modal disiplin praktis sesuai panduan Islam sebagaimana telah kita uraikan di atas.
Fisik adalah permukaan dari immaterial (jiwa). Maka manusia yang baik jiwanya maka baik pula fisiknya. Manusia yang punya jiwa yang baik punya fisik yang mampu melampaiu ruang materi sebab relasi jiwanya dengan fisiknya mampu disadari dengan baik. Manusia juga mampu menundukkan waktunya karena waktu juga adalah persepsi untuk meruang.
Dalam penjelasan Iqbal kepadatan materi terbagi pada tIga golongan: materi kasar, pertengahan dan halus. Yang paling halus mampu mekampaui yang lebi kasar. Misalnya tanah diserap air dan cahaya menembus air. Antar dimensi juga punya tingkatan: yang lebih halus mampu menembus atau mengamati yang lebih kasar. Dan sebaliknya tidak bisa: Malaikat mampu mengawasi iblis. Iblis mampu mengkordinir setan, setan bisa mempengaruhi jin, jin bisa mengamati manusia. Karena manusia punya sesuatu yang lebih halus dari malaikat, bila dia terus mengasah koneksi halusnya itu dengan materi kasarnya, yakni dengan beribadah dan bermuamalah dalam ruang waktu materinya, maka dia mampu melampaui malaikat. Makanya shalat dan ibadah lain melalui fantasi semata adalah sesat.
Orang suci bukanlah yang kebal terhadap hantaman senjata tajam atau mampu terbang. Untuk menjadi khalifatullah kita harus dahulu menjadi abdullah. Untuk menuju makrifat kita harus melalui syariat. Pengayaan jiwa adalah melalui materi.
Memang model berhidup masyarakat Timur adalah tidak melalui penjelasan logika. Mereka mempraktikkan sesuatu cenderung pada hasil intuisi orang yang paling dihormati di tengah-tengahnya. jadi jangankan komunitas yang mengikuti, yang mengusulkan pelaksanaan saja tidak memahami. Lihatlah begitu banyak ritualitas yang tidak masuk akal berkembang di Timur. Karena alam ternyata pula adalah suggesti, maka ritualitas yang berdasar suggesti juga dapat dijadikan solusi. Ketika Islam datang ke Timur, Islam tidak menentang ritualitas tersebut karena memang tidak ada larangannya. Yang ingin diluruskan alam agar supaya niat pelaksanaan ritual itu tidak mengharap berkat atau pelindungan lain tetapi Allah saja dan biarkan saja praktiknya terus dijalankan selama praktik-praktik tidak bertentangan dengan syariat, kalaupun sebelumnya maka telah diluruskan. Demikian juga. Contoh kecil adalah peusijuk (tepung tawar), praktiknya tidak ada yang melanggar syariat, tinggal niatnya yang sebelumnya mengharap keberkatan dewa menjadi pengharapan akan keridhaan Allah. Juga tarian darwisy Rumi yang sebelumnya adalah ppraktik ritual majusi diadopsi oleh sufi; tinggal niat dan tujuan dari menari untuk dewa menjadi menari karena cinta pada Allah. Maka hal-hal yang tidak bisa dijelaskan akal terus makmur di Timur.
Di Barat, kondisinya berbeda. Masyarakatnya cukup kritis (atau memang karakternya pepmbangkang?) sehingga hanya mau mengikuti sesuatu bila gunnanya dapat dibuktikan dan diterima pikiran mereka. Makanya filsafat yang berkembang di sana bercorak materialistik. Filsafat sangat penting bagi mereka supaya apa yang disampaikan masuk akal. Di sana, tidak ada ketundukan atas dasar khasisma. Setiap ketundukan pasti punya alasan ferbal seperti ketidak mampuan dan punya orientasi pragmatis.
Bila direnungkan, filsafat memang tidak diburuhkan setelah Islam lahir. Al-Qur'an dan Sunnah memang telah cukup untuk hidup. Segala jurusan filsafat telah dikandung dalam Islam. Etika telah ada tauladannya pada diri Rasulullah Saw. Metafisika landasannya Iman dan segala pengatahuan mengenail hal melampaui indera seperti malaikat, hari akhir terlah diterangkan sebaik-baiknya bagi kita. Tetapi memang filsafat tetap dubutuhkan untuk memberi penerangan rasional pada kita dan dia juga berguna bagi pengembangan sains supaya hidup lebih baik dan mudah. Pada masa dahulu sains sangat pesat dikembangkan kaum muslim sehingga banyak mempengaruhi intelektual untuk masuk Islam. Belakangan sains juga bergairang luar biasa dan memaksa saintik menyerah pada keagungan Islam. Gelombang perkembangan Islam di Barat saat ini sangat deras. Bagi kaum yang tidak ingin Islam kembali memegang kendali dunia maka jangan perkeruh suasana di negara Islam supaya mereka tidak mengungsi ke negara Barat dan hentikan semua penelitan sains supaya tidak ada lagi saintis dan intelektual yang masuk Islam. Muslim perantauan akan memegang posisi penting negeri barunya karena hanya muhajir yang punya semangat kompetisi.

Ketika Niklmat yang Kau Minta Kau Dapatkan Engkau Jangan Kufur


Ketika bangun tidak tahu berbuat apa
botol mineral bekas kau kutip

Ketika nafas hampir putus dalam kesepian tidur

Ketika munajat tiba dari lubuk hati paling dalam: Kalau aku dapat sebuah kediaman, sempitpun jadi, maka aku akan bersyukur.

Ketika dia kau sakiti setelah kau maki
maka diapun gamang, tubuhnya gemetar

Ketika harus mengemis ongkos berangkat ke kampus

ketika memurnikan doa agar diselamatkan sampai ke darat saat berada dalam pesawat dan di atas kapal

Ketika berjanji akan bertaubat bila sampai di kota saat tersesat di hutan

Ketika menyerah pada penderitaan dan menyerahkan semua pada Allah Swt.

Ketika jiwa tenang setelah bertaubat dari berbuat maksiat

Ketika barang dagangan belum satupun terjual

Ketika sendirian di tengah sepi di jalan sedang ketakutan berharap segera tiba di rumah dengan selamat

Ketika engkau iba padanya setelah menghubungimu ternyata pulsanya tidak tersisa di pagi ilul fitri

Maka...

Mengkhianati belahan hatikah syukurmu?
Setelah memiliki semua permintaan
hendak kufur?
Tidak ingatkah engkau masih diberi kesempatan hidup padahal dirimu hampir mati ketika itu?

Cerita Poligami

Seorang pria setelah dua minggu menikahi istri keduanya berkata padanya:
''Kamu bukan ostri pertamaku: kamu bukan satu-satunya wanita dalam hidupku. Dia dan kamu sama-sama kucintai. Tidak ada yang kulebihkan di antara kalian berdua.''
Wanita muda itu sentak kaget. Kata-kata itu mengoyak akan hatinya. Bagaikan tersambar petir, hatinya hancur.
Pria itu melanjutkan.
''Sekarang kamu boleh memilih mana kamu suka di antara dua pulihan ini: Nabi Saw. Ataukah budaya Aceh.''
Kata-kata itu dipahamu betul artinya oleh sang istri. Tapi ada yang menggaljal dalam dirinya.
''Kata-katamu menyayat hatiku. Tapi kejujuranmu membangkitkan semangatku. Aku semakin cinta padamu, duhai belahan jiwaku.
Wanita cantik itu melanjutkan.
''Kamu memperbandingkan du hal yang sejalan, tidak bertentangan sejak Islam menggema di permukaan bumi.''
Laki-laki itu tidak terlalu kaget dengan tanggapan istrinya. Dia sadar argumennya terlalu spekulatif dan hanya untuk memenangkan kepentingannya sendiri.
''Duhai suamiku. Kau telah menyayat hatiku. Tapi kau telah membawa separuh nafasku ke dalam dadamu, bersarang di jantungmu.''
Setelah membereskan rambutnya yang kusut, keringatpun berhenti mengalir dari tubuhnya. Lalu wanita itu kembali mengucap.
''Sungguh aku amat membenci perbuatan zina. Apalagi itu dilakukan oleh orang-orang yang kucintai. Untuk menghindarkannya dari zina aku rela mengorbankan segala milikku.
''Aku senang dengan budaya Aceh yang sangat indah: meningkatkan derajat sesama makhlukNya. Tapi aku yakin kau tahu, duhai suamiku. Legalisasi poligami dalam Islam bertujuan ke arah monogami. Tak perlu kujelaskan artinya karena kaupun mengerti. Aku cinta budaya Aceh yang sangat menghinakan laki-laki yang berpoligami agar anak-anak mereka tidak terbuang, punya hak hidup yang layak, berpendidikan tinggi. Generasi Islam tidak bileh terganggu psikologinya. Akibat nafsu ayah mereka yang membabi-buta''.
Air matanya hampir kering. Tapi tampak hatinya semakin remuk.
''Maka kusampaikan salam cinta pada ayah-ayah yang tidak berpoligami. Mereka sanggup menjadikan anak mereka orang besar dan berbudi pekrti nan luhur''. Perempuan itu mengakhiri.

Zikir Rumi
Zikir paling utama adalah dalam hati sampai tak terucap bIbir. Malaikat saja tidak dapat mencatat orang yang berzikir seperti ini karena saking intimnya bersama Allah. Rumi pernah menyayat nadinya. Darahnya bercucuran. Diapun berputar. Dia yakin yang meyebabkan hidup bukan darah tapi zikir. Maka yang mampu begini adalah yang telah dapat melepaskan diri dari sekat materi.

Duhai Wanita

Duhai wanita, Kata-kataku yang mana hingga memembuatmu jatuh dalam pelukanku

Duhai wanita, keindahan bagian mana dari diriku hingga membuatmu berani melepaskan jubah rasa malumu

Duhai wanita, rayuanku yang mana hingga
membuatmu menanggalkan rasa malumu
Rayuan yang mana hingga engkau rela
menghadap neraka

Cumbu rayuku yang mana hingga
Membuatmu menjadi sampah busuk
yang dulunya engkau adalah mahkota raja-raja

Sebuah sabda dari langit menyapa:

Wanita adalah sihir yang menjampi semua pria
Suara wanita laksana dawai kecapi
membuatmu terpesona hingga engkau berada di kerak neraka
Mereka adalah ular yang menawarkan racun padamu
tapi suara mereka laksana madu

Wanita adalah jelmaan iblis paling jahat
dari neraja jahannam yang dengan lemah lembut
meluluhkanmu hingga kau pasrah berada di istana Jahannam

Tahyat
Perhormatan, keberkatan dan kebaikan hanya milik Allah. Kami juga ingin beroleh penghormatan, kerkatan dan kebaika. Maka melalui pintu Nabi Saw. Saja kami bila mengupayakannya.
Allah, kami sadar kami Tidak layak mendapatkan yang kami dambakan itu. Kami terlalu banyak dengkinya. Padahal bika ikut bahagia bila orang lain memikili, bolehlah kami akan dapat punyainya juga. Kami sadar, berulang kami melakukan kesalahan. Padahal kami tahu: kalau melakukan sesuatu tidak mendatangkan kebahagiaan semestinya ditinggalkan. ''Katakan ini yang terakhir kalinya'' ajak Mario Teguh.
Di samping menyesali kesalahan, kita harus banyak pengharapan. Menyadari peluang-peluang dan meraih kemenangan adalah penting. Misalnya menyadari dan mengamalkan wudhuk selalu. Bahwa dengan wudhu' dosa terhapus, bahwa menanti waktu shalat adalah mulia.
Umar tertawa-menangis mengenang masa lalunya sebelum diberi hidayah oleh Allah. Salman adalah pangeran Persia yang bertugas menjaga api sebelum berhijrah. Ali kecil hanya mengikuti tradisi membopong berhala kecil mengitari ka'bah. Tapi dengan petunjuk Allah mereka semua dijamin surga oleh Rasulullah. Perlu diingat perjuangan mereka meraih kemenangat amat sangat payah. Ketahuilah segala amalan kita kelak mewujud di hadapan.
Segala amal sebelum beroleh hidayah tidak membuat mereka semua bahagia. tanpa kebahagiaan dalam perbuatan maka mereka tinggalkanlah sehingga mereka terus mencari dan menemukan kebagagiaan. semua yang mereka miliki mereka korbankan sehingga tampaknya yang dimiliki sebelumnya itu adalah hijab keridhaan Allah.

Poligami
Kalau poligami adalah hal lumrah sekali dalam Islam, maka akan diambil beberapa lagi tulang rusuk Adam untuk menciptakan beberapa hawa lagi. Tapi hanya satu organ tubuh untuk melindungi organterpenting itu diejawantah keluar.
Menikah adalah perkawinan dua keluarga besar. Berpoligami berarti menyakiti ratusan atau bahkan ribuan orang. Menjadikan seorang wanita sebagai istri berarti menjadikan diri sebagai ayah sekaligus ibu bagi dia. Dan suami harus melayani istri sebagaimana melayani ayah sekaligus ibu sendiri.

Sahabat Nabi

Begitu mulia Abu Bakar. Dia adalah yang paling muda yang datang dari Utara bersama serombongan kabilah. Ke Makkah untuk menanti kemunculan Rasul akhir zaman. Mereka mengamati tanda-tanda: waktunya hampir tiba. Mara bertolaklah mereka. Tapi sayang, hanya Abu bakar saja yang masih hidup saat Nabi Besar mendapat wahyu. Maka dialah yang menyatakan masuk Islam pertama.
Abu Bakar tidak perlu penjelasan apapun, asalkan itu dari Nabi, maka dia menerima tanpa syarat sama sekali. Dengan itu Nabi Saw. Menggelarinya 'Ash-Shiddiq'' yang berarti: ''yang mempercayai''.
Abu Bakar dibaiat menjadi Khalifat pertama. Hanya beliau saja di antara semua manusia dan malaikat yang pernah mengimami Nabi dalam Shalat. Bahkan malaikat dan rasul sebelumnya kelak di akhirat menjadi makmum Nabi Saw.
Beliau menemani Rasul dalam perjalanan menegangkan menuju Madinah. Bila tiada beralas, mustahil seorang penyair menggubah puisinya dengan pernyataan bahwa bila iman disatukan dan ditimbang dengan imam Abu Bakar, maka sama ratalah dia.

Manusia
Kalau saja tidak ada kata-kata dan nalar, maka semua manusia akan gila. Kata-kata untuk menyelamatkan manusia dari frustasi. Manusia sebenarnya adalah makhluk langit yang sejenak singgal di bumi. Manusia masih mengenang lagi-lagu langit. Akan itu dia merindu. Dalam renungan, di tengah sepi, sering manusia mencoba menyanyikan kembali lagu-langit langit; tapi entah dia telah lupa.
Tapi walau bagaimanapun, manusia akan kembali. Dia sekedar singgah. Kidung yang dinyanyikan setiap pagi, petang dan menjelang malam adalah kendaraan yang akan mengantarkannya pulang.
Di dalam masjid adalah tempat yang baik bagi manusia untuk berinteraksi dengan alam asalnya. Makanya siapa yang paling betah dan selalu kembali ke sana adalah dia yang selalu sadar bahwa di sini hanya bersinggah. Makanya dia tetap rindu pulang ke Asal.
Siapa saja yang rindu, akan mencintai sesama serta menghargai sangat tempat singgahnya.

0 komentar:

Posting Komentar