h

Rabu, 12 September 2012

TBA 9.9.12



Selera makan itu datang dari dalam diri, bukan dari menu masakan. Realitas bolehlah seperti apapun, tetapi semangat belajar dan berjuang serta fasilitasnya sama sekali tidak mempengaruhi. Gibran berkatan, lagu di benak sang ibu adalah kidung byabyian dibibir anaknya. "Karena darah punya kekuatan" kata Khaled Hosseini.
Segala profesi manusia adalah hal luar, tampilan luarnya. Seorang tukang sapu jalan mungkin lebih layak digelar sebagai fisuf daripada profesor filsafat. Banyak orang yang menjadi sesuatu bukan karena potensi tapi kesempatan menganga dihadapan dan bahkan menjerat lalu melemparkan dia ke dalam sebuah posisi yang suka manusia mengapresiasi. Secara kejiwaan, orang seperti ini sama sekali bukan ahli di bidangnya. Dan perlahan namun pasti kondisi seperti ini merubah citra sesuatu.
Dari alam kita dapat belajar bagaimana setiap sesuatu tidak bergerak karena faktor eksternalnya. Alam ini kita kenal sesuai amatan kita melalui panca indra. Kemudian setiap saat kita membentuk sebuah pemahaman dari setiap data laporan indra-indra. Dan data terus bertambah, maka pemahaman terus berubah. Maka jika saja faktor eksternal alam adalah penyebab atas dirinya sendiri, niscaya pemahaman kita tidak akan berubah. Bahkan rupanya alam adalah semata ejawantah sensasi dari dalam diri kita yang terus bergerak.
Kata Derrida, alam ini terjadi karena ledakan. Namun Feyerabend menjawab alam tidak serta merta terjadi dari sebuah ledakan. Teori evolusi tidak bisa disanggah akal. Kedua teori ini benar secara rasional, namun tidak secara empiris.
Indera, atau empirik, membuat kita kehilangan rasio yang lebih tepat. Demikian juga rasio menjadi hijab bagi hal hai yang lebih murni. Perabgkat-perangkat merespon realitas alam adalah "fitnah", artinya, dia dapat menjadi sarana menenal Realitas, dapat juga menjadi penghalang akanNya.
Jalannya adalah menggunakan indra sesuai petunjuk rasio dan menundukkan rasio pada sesuatu yang lebih esensi darinya. Caranya, tentu membekali generasi dengan fondasi yang kokoh melalui sistem pandidikan ta'dib supaya menjadi generasi yang sadar berangkat dari dan berdestinasi ke Al-Haqq.

0 komentar:

Posting Komentar